Selasa, 12 Juli 2011

Laporan Reaksi Khusus C,H,O,N

Reaksi-reaksi Khusus Senyawa yang Mengandung C, H, O, N

A. Tujuan
           
Untuk mengetahui reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung unsur C, H, O, dan N.

B. Landasan Teori

            Parasetamol merupakan obat yang memiliki khasiat meredakan sakit/nyeri dan menurunkan suhu demam. Parasetamol dimetabolisir oleh hati dan dikeluarkan melalui ginjal. Parasetamol tidak merangsang selaput lendir lambung atau menimbulkan pendarahan pada saluran cerna. Diduga mekanisme kerjanya adalah menghambat pembentukan prostaglandin.
            Obat ini digunakan untuk mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri dan menurunkan suhu badan yang tinggi. Misalnya pada sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid, keseleo, demam imunisasi, demam flu, dan lain sebagainya. Obat-obat golongan ini yang beredar sebagai obat bebas adalah untuk sakit yang bersifat ringan, sedangkan untuk sakit yang berat (misal: sakit karena batu ginjal, batu empedu, dan kanker) perlu menggunakan jenis obat keras (harus dengan resep dokter) dan untuk demam yang berlarut-larut membutuhkan pemeriksaan dokter (Yulida. 2009)
            Ikatan hidrogen adalah suatu ikatan antara atom H yang mempunyai muatan positif parsial dengan atom lain yang bersifat elektronegatif dan mempunyai sepasang elektron bebas dengan oktet lengkap, seperti O dan N. Atom yang bermuatan positif parsial dari molekul atau atom lain yang berbeda ikatan kovalennya dalam satu molekul
            Sifat kimia fisika suatu senyawa dapat mengalami perubahan dengan adanya ikatan hidrogen, dan pada kasus tertentu, ikatan hidrogen mempunyai peran penting terhadap aktivitas biologis obat (Siswandono. 2000).
            Penelitian untuk unsur karbon diawali sejak ditemukannya molekul C60 pada tahun 1985, dan kemudian dilanjutkan dengan pengembangan teknik arc-discharge pada tahun 1990 allotrope karbon jenis baru dalam kuantitas makroskopik (Mustofa, Salim. 2009).


C. Alat dan Bahan

ü Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini, adalah:
1.    Tabung reaksi
2.    Rak tabung reaksi
3.    Pipet tetes
4.    Aluminium Foil
5.    Neraca analitik
6.    Spatula
7.    Mortar dan Pastel

ü Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini, adalah:
1.    60 mg Paracetamol
2.    20 mL Aquades
3.    FeCl3 1%
4.    2 mL NaOH
5.    4 mL HNO3


D. Prosedur Kerja
                                       
       Parasetamol 
-   dimasukkan ke dalam tabung reaksi
-       dilarutkan ke dalam 10 mL aquades
-       ditambahkan 1 tetes FeCl3
-       percobaan dilakukan sebanyak dua kali
 Hasil Pengamatan ...?      



Parasetamol
-       dimasukkan ke dalam tabung reaksi
-       ditambahkan 1 mL NaOH
-       ditambahkan 1 tetes HNO3
-       percobaan dilakukan sebanyak dua kali
 Hasil Pengamatan ...?
 
Parasetamol
-       dimasukkan ke dalam tabung reaksi
-       ditambahkan 1 mL HNO3
-       percobaan dilakukan sebanyak dua kali
 Hasil Pengamatan ...?

E. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut.
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1
v 10 mg Parasetamol + 10 mL aquades + 1 tetes FeCl3

v 10 mg Parasetamol + 10 mL aquades + 1 tetes FeCl3
Larutan berwarna biru-violet, tapi setelah beberapa detik berubah menjadi abu-abu
Larutan berwarna biru-violet, tapi setelah beberapa detik berubah menjadi abu-abu
2
v 10 mg Parasetamol + 1 mL NaOH +
1 mL HNO3
v 10 mg Parasetamol + 1 mL NaOH +
1 mL HNO3
Tidak terjadi perubahan warna

Tidak terjadi perubahan warna
3
v 10 mg Parasetamol + 1 mL HNO3
v 10 mg Parasetamol + 1 mL HNO3
Tidak terjadi perubahan warna
Tidak terjadi perubahan warna


F. Pembahasan

                Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisis kualitatif ini tidak menggunakan perhitungan rumus atau aturan absolut untuk menghitung atau menganalisis suatu zat.
Pada percobaan yang telah dilakukan, digunakan parasetamol dan beberapa bahan lainnya. Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik and antipiretik yang populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, dan demam. Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik salesma dan flu. Kata asetaminofen dan parasetamol berasal dari singkatan nama kimia bahan tersebut, yakni pada versi Amerika N-asetil-para-aminofenol asetominofen dan pada versi Inggris para-asetil-amino-fenol parasetamol. Rumus kimia parasetamol adalah C8H9NO2. Parasetamol cocok digunakan dalam percobaan dimana percobaan ini untuk mengamati reaksi senyawa yang mengandung unsur C, H, O, dan N.  
Parasetamol mempunyai berat molekul 151,16 gr/mol dan mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat anhidrat. Pemeriannya serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit. Kelarutannya larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N, mudah larut dalam etanol. Titik leburnya antara 168o-172o C. Sebaiknya disimpan di dalam wadah tertutup rapat tidak tembus cahaya. Khasiatnya untuk antipeuretik dan analgetik.
            Pada perlakuan pertama, parasetamol dilarutkan dalam air dan ditambahkan setetes FeCl3. Setelah tercampur, terjadi perubahan warna menjadi biru-violet, dan selang beberapa detik kemudian warnanya berubah menjadi abu-abu. Pencampuran antara parasetamol dan FeCl3, menunjukkan bahwa parasetamol termasuk golongan fenol, karena menimbulkan warna biru-violet.
Pada perlakuan kedua, parasetamol dicampurkan dengan natrium hidroksida dan asam nitrat, tidak membentuk warna apapun. Begitu pula pada perlakuan ketiga, saat parasetamol ditambahkan dengan asam nitrat yang tetap tidak mengalami perubahan warna.

G. Kesimpulan

            Ada beberapa reaksi khusus untuk mengidentifikasi C,H,O, dan N, dengan metode analisis kualitatif, dimana akan terjadi perubahan warna dalam reaksi tersebut.













Daftar Pustaka

Mustofa, Salim. 2007. Pembuatan Karbon Berstruktur Nano dengan Metode High Energy Milling. Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir, Tangerang. Vol. 10 No. 3 Juni 2009 hal: 288-291

Nasution, Yulida Amelia. 2009. Penetapan Kadar Zat Aktif Parasetamol dalam Obat Sediaan Oral dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.

Siswandono. 2000. Kimia Medisinal. Surabaya: Airlangga University Press.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarmu itu pelajaran buat saia..!! +_+